1 Diantara 4 Nelayan yang Dibunuh Anak Wartawan

MEDAN | Dikonews7 -

Satu diantara 4 nelayan pancing, Rajali Abdi yang diduga dibantai 6 nakhoda pukat langgar Gabion Belawan ternyata anak wartawan. 

Petugas Pos Kamla Gabion Belawan dan Polairdasu masih kumpulkan saksi-saksi. Nakhoda KM Sumber Bahagia, Agus alias Doyok ngaku bukan pelaku, Jumat (26/2/2016).

Tolong jangan sebut saya pelaku pembantaian mereka (Rajali Abdi, Mhd. Zein, Baharuddin Ahmad, dan Dani-red). Saat kejadian itu, kami sedang melampu. 
Saya mendengar dari telek (radio komunikasi-red) ada keributan yang berawal dari nelayan minta ikan, dan itu sekitar pukul 21.00 WIB. Kata Agus kepada wartawan, Kamis, 25/2/2016 di kediamannya. Agus alias Doyok takut jadi sasaran dan matikan lampu agar  tak terlihat dari pandangan mata. 
“ABK yang ikut mendengar keributan tersebut sarankan saya untuk matikan lampu agar tak terlihat dari pandangan mata. Kemudian sekitar pukul 00.00 WIB keributan itu kembali kami dengar. Jadi tolong jangan saya disebut sebagai pelaku pembantaian itu”. Ujar Agus.

Ketika ditanya keributan yang didengar, Agus yang akrab disapa Doyok itu ngaku sudah dijelaskan pada petugas Pos Kamla Gabion Belawan. Bapak yang menetap di Gang Anggrek Lingkungan 7 Labuhan Deli itu siap memberikan keterangan di Polairdasu jika dirinya dipanggil.

“Maaf saya bukan tidak mau beberkan di media, kita semua harus saling menjaga karena ini masalah hilangnya nyawa 4 orang. Saya akan jelaskan pada Polairdasu seperti apa yang sudah saya jelaskan pada petugas Pos Kamla Gabion Belawan dan itu jika nantinya saya dipanggil”. Kata Doyok yang siap diperiksa petugas.

Disisi lain, wartawan Sergap TKP Abdul Hamid minta dukungan moral teman jurnalis. Wartawan senior yang akrap disapa pak Dol itu sebut Rajali Abdi (korban pembunuhan-red) warga lorong Pertamina Bagan Deli, Kecamatan Medan Belawan, anak kandungnya. 
“Saya harapkan dukungan moral teman-teman jurnalis, Rajali Abdi korban pembantaian nakhoda pukat langgar Gabion Belawan itu anak kandung saya, dan saya yakin duka yang saya rasakan sekarang ini dapat dirasakan teman-teman jurnalis lainnya”. Kata Abdul Hamid.

Ketua umum Forum Komunikasi Wartawan Indonesia (Forkom Wari) melalui sekretarisnya A Hasan di ruang kerjanya, Jumat (26/2/2016) sesalkan Polairdasu. Hasan kecewa dengan kinerja petugas yang lamban. 
“Ini masalah hilangnya 4 nyawa manusia, bukan hewan. Harusnya petugas (Polairdasu-red) segera menindaklanjuti segala informasi yang menyangkut hilangnya 4 orang di laut tersebut. Panggil dan periksa semua nakhoda yang disebut, kalau perlu ABK juga diperiksa secara meraton”. Tegas Hasan.            

Selain itu lanjut Hasan, proses yang dijalankan petugas Polairdasu sebagai bentuk kepedulian terhadap masyarakat. Kita semua tak akan mau adanya aksi balas-balasan di laut sana, dan korbannya tentu masyarakat nelayan bukan tokeh ataupun yang lainnya. Oleh karena itu harus cepat tanggap, lebih cepat lebih baik. Kata Hasan dengan nada kecewa. 

Informasi di lapangan, hilangnya 4 nelayan pancing (Rajali Abdi, Mhd. Zein, Baharuddin Ahmad, dan Dani-red) asal Bagan Deli itu diduga karena dibunuh nelayan pukat langgar gudang PT Jasa Hasil Laut alias gudang cerewet Gabion Belawan. 
Nakhoda yang terlibat masing-masing Razali alias London, Khairuddin alias Enden warga Lingkungan 23 Pekan Labuhan, Asbulah alias Atok, Udin nakhoda serap M. Yunus warga Lingkungan 24 Pekan Labuhan, Zulkifli warga Desa Selemak Hamparan Perak, dan Menen (nakhoda jalur-red).

Komandan Pos Kamla Gabion Belawan Pelda Adi ketika dikonfirmasi melalui telepon genggamnya, Jumat (26/2/2016) benarkan adanya pemeriksaan terhadap seorang nakhoda. 
“Benar, nakhoda Agus alias Doyok sudah kita periksa. Agus alias Doyok tidak terlibat, dia (Doyok-red) hanya mendengar ada keributan melalui pesawat radio”. Jelas Adi.

Ketika ditanya apa yang didengar Doyok, Adi katakan adanya pengejaran. “Itu dia, itu dia, kejar”. Kata Adi menirukan keterangan Doyok.

Sementara Polairdasu belum menindaklanjuti pengaduan Nurhayati (istri korban-red) dengan bukti laporan pengaduan Nomor : STPL/08/II/2016/Ditpolair. (Tim)

0 Response to "1 Diantara 4 Nelayan yang Dibunuh Anak Wartawan"

Post a Comment