4 Nelayan Dibantai, Keluarga Berharap Pelaku Ditangkap

MEDAN | Dikonews7 -

Pasca pembantaian 4 nelayan pancing yang menetap di Kelurahan Bagan Deli, Kecamatan Medan Belawan, meninggalkan duka yang mendalam. Sebelum dihabisi, korban sempat nyebut nama Tuhan (Allahu Akbar), Selasa 23/2/2016.

“Kami masih berduka, tak ada lagi canda tawa seorang ayah terhadap anak-anaknya, tak ada lagi yang kami tunggu kedatangannya, karna Rajali suami saya pergi meninggalkan kami untuk selamanya”.

Ungkapan pilu itu keluar dari mulut seorang istri korban (Nurhayati-red) saat ditemui di Polairdasu usai buat laporan, kemaren. 

Nurhayati berharap semua yang terlibat dalam pembantaian suaminya segera ditangkap dan dihukum seberat-beratnya.

“Saya dengar dari masyarakat, dalam pembantaian suami saya Rajali dan teman-temannya sempat teriak nyebut nama Tuhan. Saya hanya bisa berharap agar semua yang terlibat dalam kematian suami saya dan teman-temannya segera ditangkap dan dihukum seberat-beratnya”. Harap Nur.

Terpisah, kabar yang menyebar di tengah masyarakat, hilangnya 4 nelayan pancing (Rajali Abdi, Mhd Zein, Baharuddin Ahmad, dan Dani-red) asal Bagan Deli itu dibunuh nelayan pukat langgar gudang PT Jasa Hasil Laut alias gudang cerewet Gabion Belawan yang melibatkan 5 orang nakhoda.

Kelimanya masing-masing Razali alias London, Khairuddin alias Enden warga Lingkungan 23 Pekan Labuhan, Asbulah alias Atok, Udin nakhoda serap M Yunus warga Lingkungan 24 Pekan Labuhan, Zulkifli warga Desa Selemak Hamparan Perak dan Menen (nakhoda jalur-red). Kabar yang merebak tersebut berdasarkan hasil pemeriksaan saksi AMR di Pos Kamla Gabion Belawan.

Nakhoda KM Sumber Bahagia Agus alias Doyok ketika ditemui di tempat kediamannya Gang Anggrek Lingkungan 7 Kelurahan Labuhan Deli, Kecamatan Medan Marelan, mengaku tidak terlibat dalam pembunuhan itu. 

Bapak yang akrab disapa Doyok tersebut minta namanya dibersihkan dari tuduhan dan dia siap memberikan keterangan di Pos Kamla (TNI AL-red) dan Polairdasu. 

“Saya dan anggota (ABK-red) tidak melihat kejadian itu tapi saya tahu”. Kata Doyok mengawali kesaksiannya.

Tolong jangan saya dituding ikut sebagai pelaku, ucap Doyok. Saya dan anggota sudah berikan keterangan dengan petugas Pos Kamla Gabion Belawan. Apa yang saya ketahui dan apa yang saya dengar sudah saya jelaskan. Ujar Doyok.

Doyok yang sempat disebut-sebut ikut sebagai otak pelaku pembunuhan 4 orang nelayan pancing asal Bagan Deli itu ngaku takut melaut. 

“Masalah ini menyangkut keselamatan saya dan anggota. Sebelum masalahnya selesai saya tidak berani melaut, dan kami harap toke dapat mengerti keadaannya”. Kata Doyok.

Sekedar diketahui, sebelum dihabisi, 4 nelayan pancing Rajali Abdi, Mhd. Zein, Baharuddin Ahmad, dan Dani tumpangi perahu Lumba-Lumba milik Amir. Mereka bertolak dari tangkahan Bagan Deli menuju daerah Barat Laut. 

Ditengah perjalanan, ke 4 korban bertemu dengan KM Sejahtera yang hendak mukat. Merasa kenal dengan nakhodanya (Zulkifli-red), ke 4 korban minta ikan untuk makan kepada Zul yang diberikan seadanya.

Entah mengapa muncul asumsi Zul kalau dirinya dirampok orang yang dikenalnya. Dengan menggunakan pesawat radio, Zul coba hubungi nakhoda lainnya (Rajali alias London, Khairuddin alias Enden, Asbul alias Atok, Udin, dan 2 kapal ikan jalur-red) hingga sepakat untuk mengahabisi 4 nelayan pancing. 

Nakhoda yang sudah kerasukan setan itu langsung memburu perahu Lumba-Lumba yang ditumpangi 4 nelayan pancing, Akibatnya perahu tenggelam dan ke 4 korban dibantai dengan kapal ikan. 

Parahnya, nakhoda habisi korban yang menjerit nyebut nama Tuhan (Allahu Akbar-red). Meskipun istri korban Nurhayati sudah buat laporan pengaduan (Nomor : STPL/08/II/2016/Ditpolair), namun hingga berita ini diterbitkan, belum ada keterangan resmi dari Polairdasu. (DN7)

0 Response to "4 Nelayan Dibantai, Keluarga Berharap Pelaku Ditangkap"

Post a Comment